Aku Mengatur Tuhan atau Sebaliknya?
Yohanes 2:1-11
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
Abdi bersahabat dengan Andi, mereka sering curhat apa pun yang mereka alami. Maklumlah mereka sudah saling mengenal sejak Sekolah Dasar sampai kuliah. Di tengah pergumulan hidup, mereka bertemu dan saling berbagi pengalaman, termasuk dalam hal berdoa. Abdi berkata, “Kalau kamu berdoa kepada Tuhan harus detail. Kalau tidak detail, Tuhan akan bingung untuk mengabulkannya. Misalnya kamu berdoa, ‘Tuhan, berilah aku pacar yang kelak menjadi teman hidupku, amin.’ Kalau cuma itu doanya, Tuhan bingung.” Andi tertawa terbahak-bahak mendengar uraian temannya itu, “Kamu itu dapat ajaran dari mana?” Abdi menyahut, “Lho iya benar … aku pernah ikut seminar. Pengkhotbahnya bilang kalau kita berdoa dan minta sesuatu, permintaan kita harus detail, misalnya jika kita minta mobil, kita harus menyebutkan minta merek apa, warna apa, bannya apa, model setirnya otomatis atau manual, kacanya yang gelap atau terang, dan sebagainya. Demikian juga pacar, kamu mau yang tinggi atau pendek, berambut panjang atau pendek, berkulit putih atau hitam, bermata sipit atau lebar, bermuka tirus atau bulat atau kotak, bertubuh gemuk atau kurus, dan masih banyak lainnya. Kamu tulis dan panjatkan kepada Tuhan. Tuhan pasti akan mengabulkannya dengan cepat.” “Wah kamu ini ada-ada saja. Memangnya Tuhan bisa diatur seperti itu!” ujar Andi.