Bersungut-sungut? No Way!
Bilangan 11:1-3
Oleh: Andreias
Pendahuluan
Saudara, beberapa waktu yang lalu ada rekan pelayanan saya yang mengalami kecelakaan yang mengharuskan dia untuk rawat inap selama beberapa hari. Saya sempat menjaga teman saya ini pada malam pertama dia ada di RS. Nah, pada saat saya di RS inilah, ada pemandangan yang luar biasa bagi saya. Yaitu keberadaan seorang istri yang menunggui suaminya. Walaupun kelihatan lesu karena kurang istirahat, tetapi tidak terucap dari mulutnya suatu persungutan atau menyalahkan Tuhan. Sebenarnya jika dicari-cari, ada banyak alasan baginya untuk bersungut-sungut. Dia bisa berkata, “Tuhan, mengapa Kau biarkan hal ini terjadi? Bukankah suamiku telah menyerahkan dirinya sebagai hamba-Mu, tidakkah Engkau ada untuk melindungi suamiku?”, atau ibu ini dapat berkata “Tuhan tidak cukupkah proses yang Kau berikan kepada kami, masalah yang satu belum selesai, Engkau menambah lagi dengan kecelakaan ini?” Saudara, Hal ini tidak dilakukan oleh ibu tersebut. Tetapi justru ditengah-tengah kecapekannya, dia datang pada Tuhan, berdoa, bersyukur dan meminta kekuatan pada-Nya.
Bagaimana dengan kita, sanggupkah kita memandang pada Tuhan saat menghadapi masalah? Sanggupkah kita tetap memuji Dia saat di depan kita berdiri raksasa pergumulan yang siap atau sedang menyerang kita? Apakah kita tetap percaya kepada-Nya? Atau sebaliknya, kita marah-marah, mengeluh, dan bersungut-sungut di hadapan-Nya.
Saudara, bersungut-sungut bukanlah masalah yang sepele bagi Tuhan. Bersungut-sungut dapat mendatangkan murka Tuhan di dalam kehidupan orang percaya.
Saudara, dari pembahasan firman Tuhan ini, setidaknya ada 2 alasan mengapa bersungut-sungut dapat mendatangkan murka Tuhan dalam hidup orang percaya.