Emosi Tak Terkendali
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.
(Amsal 13:24)
Suatu kali saya marah kepada anak saya. Dalam kemarahan yang meluap, saya memukul pantat anak saya dengan keras sampai tangan saya sendiri terasa sakit, sementara itu anak saya menangis. Sejujurnya, tidak ada pesan atau didikan yang saya sampaikan melalui pukulan itu. Hanya sekadar menyalurkan emosi kemarahan. Pernahkah Anda melakukan hal seperti ini? Memukul anak dengan alasan dan tujuan yang tidak jelas, hanya sekadar untuk menyalurkan emosi? Kita menyebutnya pendidikan kepada anak, tetapi sejujurnya hati kita tahu itu tak lebih dari sebuah ekspresi emosi tak terkendali.