Renungan Berjalan bersama Tuhan

Hidup Menyendiri

Ada ketakutan dan perasaan terancam ketika hadir di tengah-tengah banyak orang. Dengan berbagai alasan itu, ia lebih suka menyendiri. Ketika menyendiri, ia akan menjadi orang yang terus-menerus mencari keinginannya sendiri pula. Keinginan yang tidak pernah terkait dengan orang lain selain dengan dirinya sendiri. Keinginan yang ingin memuaskan diri sendiri, egonya sendiri, dan tidak peduli dengan orang lain. Mungkin kita bisa beranggapan bahwa jika memang orangnya demikian, biarkan saja. Jika dipaksa untuk bergaul bersama orang banyak, kemungkinan besar ia akan selalu membuat ulah, membuat keributan, tidak cocok dengan yang ini dan itu. Biarkan ia bersama dirinya sendiri. Memang bisa demikian, tetapi dengan cara itu ia akan menjadi orang yang tidak pernah bertanggung jawab. Jika ia menjadi kepala rumah tangga, maka semuanya bisa ditinggalkan demi kesenangannya menyendiri. Ia tidak peduli bahwa sebagai kepala rumah tangga ia harus bekerja, mencukupi kebutuhan keluarga, bertanggung jawab ketika keluarga menghadapi tantangan dan kesulitan, membimbing anak-anak yang sudah mulai besar, dan sebagainya. Itu semua bisa ditinggalkan demi menyenangkan dirinya sendiri dengan cara menyendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *