It’s not Fair!
Matius 20:1-16
Oleh: Pdt. Benny Solihin
Pendahuluan
Sdr.2, dulu saya pernah bekerja di sebuah perusahaan yang tidak terlalu besar. Perusahaan itu mempunyai tiga orang supir. Karena aktivitas-aktivitas bisnis yang semakin meningkat, maka manajer personalia merekrut seorang supir baru sehingga menjadi empat orang. Suatu hari, perusahaan kamimendapatkan grand prize, sebuah sepeda motor, dari sebuah bank. Setelah berunding dengan atasan, manajer personalia memutuskan untuk menjualnya kepada supir baru itu dengan harga yang lebih murahdari harga pasar dan secara cicilan. Alasannya adalah karena di antara para supir, hanya supir baru itu yang belum mempunyai kendaraan pribadi. Mendapat kemurahan yang tak terduga, supir baru itu senang sekali.
Tetapi, yang tidak pernah kami duga adalah reaksi dari tiga supir lainnya. Mereka datang kepada manajer personalia dan komplain, “Bapak enggak adil. Kami sudah bekerja bertahun-tahun di sini, tapi kami belum pernah mendapat tawaran seperti itu. Sedangkan, supir itu baru bekerja beberapa bulan dan bapak telah memberikannya sebuah sepeda motor dengan harga yang sangat murah.” Manajer personalia itu menjelaskan alasan dari tindakannya, tetapi para supir itu tetap tidak mau mengerti. Akhirnya, iabertanya, “Kalau begitu apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Kami ingin perusahaan ini memberikan kami pinjaman uang seharga sepeda motor yang baru itu dan biarkan kami membayarnya dengan mencicil. Itu baru adil!”
Mendengar cerita tersebut, saya berpikir bahwa tindakan para supir itu sudah over. Saudara tentu setuju dengan saya bahwa mereka tidak berhak menuntut seperti itu. Siapakah mereka itu? Tetapi tunggu dulu! Bagaimana seandainya kita adalah salah satu dari supir-supir itu. Perasaan apa yang ada di dalam diri kita ketika melihat seorang supir yang baru bekerja beberapa bulan mendapat fasilitas kredit motor sedangkan kita yang sudah bekerja belasan tahun tidak pernah mendapat fasilitas seperti itu? Perasaan diperlakukan tidak adil, bukan?
Halaman 1: Problem Masa Kini (Sometimes life is not fair)
Saya kira kita semua tidak senang diperlakukan tidak adil, bahkan beberapa dari kita mungkin sangat-sangat sensitif dengan ketidakadilan. Ketidakadilan bukan hanya merugikan diri kita tetapi melecehkan harga diri kita. Sejak kita kecil menyadari hal itu.