Jangan Lelah Melayani Tuhan
October 7, 2019

Pdt. Yakub Tri Handoko
Dalam setiap pendahuluan surat kepada tujuh jemaat di Wahyu 2-3, Tuhan Yesus memperkenalkan diri secara khusus sesuai dengan situasi jemaat yang dituju. Kepada jemaat Sardis Ia mengungkapkan diri-Nya sebagai pemegang tujuh roh. Angka tujuh di sini bukan secara hurufiah (jumlah tujuh), tetapi menyiratkan kesempurnaan (bdk. 1:4). Roh Kudus adalah Roh yang sempurna dan menyempurnakan. Ia diutus ke dalam dunia untuk mengamati (5:6) sekaligus memurnikan (4:5). Dalam konteks jemaat Sardis yang keadaan dalam berbeda dengan keadaa di luar (1:2), sangat relevan apabila Tuhan Yesus memperkenalkan diri sebagai pemegang Roh Allah yang memurnikan.
Yesus juga sebagai pemegang tujuh bintang. Yang dimaksud dengan tujuh bintang adalah tujuh malaikat jemaat (1:16, 20; 2:1). Walaupun beberapa penafsir menduga malaikat jemaat adalah benar-benar malaikat, namun kita sebaiknya memahaminya sebagai para pemimpin jemaat. Kalau Tuhan Yesus memegang para pemimpin jemaat, ini menunjukkan perlindungan sekaligus kekuasaan Tuhan atas jemaat. Yang empunya gereja adalah Tuhan Yesus, bukan para pemimpin rohani.
Yesus juga sebagai Allah yang mahatahu (“Aku tahu…”). Ia tahu apapun yang dikerjakan jemaat Sardis. Bahkan tatkala orang lain tidak mampu melihat yang sebenarnya, Kristus mengetahui apa yang terjadi (ayat 1b). Ketika hanya ada sedikit jemaat yang masih loyal kepada kebenaran, Kristus juga mengetahuinya (ayat 4). Di bagian lain dijelaskan bahwa Kristus ada di tengah-tengah kaki dian (1:12-13, 20) dan berjalan di antara mereka (2:1), karena itu Ia mengetahui detil keadaan setiap jemaat.