Jangan Lupa
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
“Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia” – Amsal 3:1-4
Ada lagu yang mengatakan, “Lupa, lupa, lupa lagi ….” Memang lupa itu sering tidak bisa dihindari. Dari anak-anak sampai lanjut usia, pengalaman lupa itu sering terjadi. Bahkan bukan satu kali saja, melainkan berkali-kali dalam satu hari. Itu bisa sengaja lupa, pura-pura lupa … tetapi ada juga yang memang benar-benar lupa. Orang yang sudah memasuki masa pikun, pasti lupanya sungguhan … bukan pura-pura lupa. Pada umumnya orang akan pura-pura lupa jika dalam kondisi dituntut suatu tanggung jawab. Karena tidak bisa atau tidak berani mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan, dengan mudah orang mengatakan, “Saya lupa”. Di pengadilan, orang mudah lupa dan bahkan dengan tanpa rasa malu berkata, “Saya lupa,” sekalipun masih muda, segar, dan gagah perkasa karena bukan seorang kakek-kakek delapan puluhan tahun. Di sisi lain, “lupa” itu tidak ada hukumnya … tidak pernah ada orang yang lupa, kemudian dijatuhi hukuman masuk penjara … kecuali kalau ketahuan bahwa ia sudah berbohong. Melalui tes kebohongan dan memang hasilnya positif, ia dapat dikenai hukuman.