Khotbah Perjanjian Baru

Jangan Takut

Tolong Saudara katakan kepada orang-orang di sebelahmu, “Aku bukan kuli… Aku bukan kuli….” Ya, Saudara bukan kuli. Hubungan kita dengan Allah Bapa kita bukan hubungan perkulian. Bukan hubungan perbudakan. Bukan hubungan yang didasarkan pada upah… kalau nyambut gawe, aku dapat upah. No! Saudara adalah anak. Kenapa? Karena engkau sudah ada bersama-sama dengan Bapamu. Ayo, katakan dengan orang di sebelahmu, “Aku anak Bapa bukan kuli-Nya… Aku anak Bapa bukan kuli-Nya.” Iya, aku anak. Artinya apa? Apa pun yang ada di dalam rumah Bapamu ini, itu adalah kepunyaanmu… itu milikmu. Nikmati. Seperti itu posisi anak. Saya nggak percaya ada orangtua yang ketika melihat anaknya menikmati makanan di meja makan mengatakan, “Eh nak ojo mangan!” Rasanya nggak ada. Malah sebaliknya, orangtua akan mengatakan, “Wis kono mangan-mangano. Apa yang ada di rumah ini nikmatilah.” Bukankah itu juga yang dikatakan bapa kepada si sulung: “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu” (Lukas 15:31).

1 thought on “Jangan Takut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *