Ilustrasi
Saudara, suatu hari saya mendengar sebuah kesaksian yang menarik dari seorang pemuda Kristen yang baru saja lahir baru. Pemuda itu menceritakan tentang pengalamannya ketika pergi berbelanja ke sebuah supermarket. Diceritakan bahwa setelah selesai berbelanja dan membayar, ia pun bergegas kembali ke mobil sambil mendorong kereta belanjaannya. Saat ia sedang memasukkan barang-barang belanjaannya, ia rupanya menemukan ada sebuah kartu ucapan yang terselip di bawah kereta belanjaan tersebut dan belum sempat ia bayarkan. Spontan saja ia bergegas masuk lagi ke toko, mengantri, dan meminta maaf pada kasir. Saat kasir tersebut sedang membungkus kartunya, seorang ibu yang berada di belakangnya tampak tercengang sambil berkata pelan, “Ya ampun Dik, itu kan cuma sebuah kartu ucapan! Siapa juga yang tahu? Enggak usah kembali!”
Saudara, kemudian pemuda tersebut bercerita bahwa selama beberapa detik ia hanya bisa terdiam tanpa tahu harus berkata apa. Namun, tak lama kemudian ia berhasil mendapatkan jawaban yang tepat untuk ibu tersebut, “Bu, seandainya ibu kehilangan dompet,” katanya sambil tersenyum, “Saya yakin ibu berharap dompet itu ditemukan oleh orang konyol seperti saya, bukan?”