Saya pernah bertindak bodoh dengan berpikir: “Tuhan koq diam saja ya melihat kejahatan!”, lalu saya berusaha memberi tahu orang-orang: “Hati-hati ya dengan orang itu, jangan sampai ketipu!” Hasilnya bukannya menyelesaikan masalah, melainkan justru membuatnya bertambah kacau. Mengapa? Karena orang yang diajak ngomong belum tentu mengerti dan merespon dengan baik. Bisa-bisa malah menjadi boomerang.
Apa pun yang terjadi, percayalah bahwa Tuhan tetap pemegang otoritas tertinggi. Jadi, dari pada berusaha “menolong” Tuhan, lebih baik lakukan saja yang baik dan benar, maka semua itu justru akan membuat kita bertumbuh. Sebaliknya, kalau kita berbuat jahat dan nampaknya menang terus, jangan terlalu percaya diri bahwa kita akan selamanya menang. Tidak mungkin! Gusti bukan hanya mboten sare, Dia sedang bekerja.