Kejarlah Kebaikan
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
“Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.” (Amsal 11:27)
Dalam hidup ini, sadar atau tidak, kita selalu dipacu bagaikan seekor kuda dalam lomba pacuan kuda. Sang penunggang kuda selalu siap dengan pecutnya untuk memacu kudanya agar berlari lebih cepat dan lebih cepat lagi. Kalau manusia dibandingkan seperti kuda yang bekerja keras, lalu siapa pemecutnya? Tidak lain adalah pekerjaan kita, kebutuhan keluarga, kenikmatan pribadi, dan sebagainya. Itulah yang secara tidak sadar memecut kita untuk bekerja keras atau berlari dengan kecepatan tinggi. Sayangnya, bukan hanya bekerja keras melainkan juga secara keliru, karena menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dapat terjadi pula, kita terus berlari sekuat tenaga sampai tidak menyadari bahwa sebenarnya kita sudah kehabisan tenaga. Kita sering menemui orang-orang yang bekerja bagaikan kuda, bukan? Tidak jarang kita temui orang yang masih muda tetapi “onderdil” tubuhnya, misalnya lever, jantung, atau ginjal, sudah mengalami kerusakan. Itu semua terjadi karena ia terlalu banyak berlari dan berlari… mengejar dan mengejar apa yang diinginkan!