Kenikmatan Kebebasan
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
1 Korintus 8:1-13
Kita semua bertumbuh dengan kecenderungan ingin mendapatkan kebebasan yang mutlak. Yang dimaksud dengan “kebebasan mutlak” adalah kebebasan tanpa batas, hidup semau gue kata orang Jakarta. Sebenarnya kita sudah mengetahui bahwa “kebebasan mutlak” itu tidak ada! Yang ada adalah “kebebasan teratur”. Justru di tempat yang teratur dengan peraturan-peraturan ketat yang ditaati, maka disitulah kebebasan ditemukan. Seperti seorang yang bermain piano, ia akan dengan bebasnya memainkan model atau jenis musik apa pun, mulai dari dangdut sampai klasik, jika ia menaati not-not balok dengan tertib. Namun, jika ia berkata, “Aku mau main dengan bebas tanpa ada aturan not-not yang ada. Aku mau memukul tuts-tuts dengan genggaman tangan dan tumit kaki karena aku ingin bebas.” Benarkah kebebasan itu dimilikinya, bisakah ia memainkan musik yang indah didengar dengan cara seperti itu? Ataukah ia malah menciptakan suara yang kacau-balau dan tak lama lagi piano itu akan rusak berantakan?