Kepemimpinan Wanita: Mengapa Tidak? (Ibrani 11:32-34)
oleh : Jenny Wongka†
Sewaktu saya menerima surat undangan pelayanan khotbah ini, saya sempat tersenyum membaca tema renungan yang sangat aktual serta relevan dengan situasi dan suhu politik di negara kita. Saat itu para elite politik negara sedang ramai memperdebatkan calon presiden RI yang ke-4. Timbul berbagai polemik pro-kontra untuk presiden wanita. Terlepas dari setuju tidaknya saya tentang adanya presiden wanita, saya tidak berniat untuk mendiskusikan polemik hangat ini. Puji Tuhan! Di dalam kehidupan pelayanan anak-anak Tuhan, kita dapat melihat adanya peran banyak wanita baik di dalam Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru. Saat ini saya mengambil seorang tokoh wanita Perjanjian Lama bernama Debora sebagai contoh, untuk mendorong semangat para wanita untuk tetap giat melayani Tuhan.