Khotbah Perjanjian Lama, Khotbah Topikal

Nehemia: Peka akan Kehendak Allah

Tetapi musuh-musuh Israel belum menyerah. Mereka, yaitu Sanbalat dan Tobia mulai melontarkan fitnah kepada Nehemia dengan membuat desas-desus bahwa Nehemia sedang membangun tembok Yerusalem dan berniat untuk memberontak setelah pembangunan itu selesai. Tetapi usaha inipun gagal, bahkan Nehemia justru berusaha sekuat tenaga (Neh 6:9). Akhirnya mereka berhasil menyuap salah seorang nabi Yahudi, Semaya bin Delaya, untuk membujuk Nahemia masuk ke Bait Allah dengan alasan ada orang yang mau membunuh Nehemia (Neh 6:10). Tetapi Nehemia dengan hikmat yang dari Tuhan tahu jebakan ini. Untuk dapat memahami sikap Nehemia yang luar biasa kita harus mengerti peran nabi pada zaman itu. Nabi adalah wakil Allah kepada umat. Allah seringkali berfirman melalui mereka, walaupun bukan semua yang mereka katakan pasti Firman Allah. Perkataan mereka baru benar-benar adalah 100 % Firman Allah ketika mereka berperan sebagai nabi Allah yang memang diutus Allah untuk menyampaikan sesuatu kepada umat-Nya. Tetapi tentu saja yang tahu apakah yang dikatakan itu adalah Firman Allah adalah nabi itu sendiri. Dia bisa saja berbohong dan mengatakan bahwa Allah telah berfirman kepadanya ini dan itu, tetapi sebenarnya Allah tidak berkata apa-apa kepadanya. Yang disampaikan adalah karangannya sendiri. Alkitab mencatat “pertempuran” antara Mikha dengan para nabi palsu (1Raj 22:5-28). Jadi bisa dibayangkan tekanan yang dialami Nehemia, ketika “seorang nabi” menyuruh dia mengunci diri di Bait Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *