Perumpamaan Dirham yang Hilang
Lukas 15:8-10
*Khotbah Narasi Orang Pertama Tunggal*
Oleh: Pdt. Benny Solihin
Pendahuluan
Shalom, saudara-saudara. Perkenalkan nama saya Drakhma. Orang-orang memanggil saya dengan Drakhma saja. Saya tidak mempunyai nama keluarga. Pasti agak aneh bagi Saudara, bukan? Tetapi itulah nama saya. Jelas nama saya bukan nama Jawa, Tionghoa, dan bukan juga nama Batak, walaupun kedengarannya agak mirip. Apakah Saudara bisa menerka dari manakah asal saya? India? Bukan! Afganistan? Juga bukan! Yunani? Ya, betul! Saya berasal dari Yunani. Dan dalam bahasa Yunani Drakhma artinya koin perak. Bila Saudara hidup pada zaman Romawi abad pertama, Saudara akan tahu bahwa nama saya begitu populer. Mengapa? Karena saya merupakan salah satu pecahan mata uang Romawi, seperti ratusan, ribuan, sepuluh ribuan dalam mata uang rupiah di negara saudara. Tetapi, ah, saya malu mengatakannya: nilai saya hanya seharga upah satu hari kerja seorang buruh. Di negara saya upah satu hari kerja seorang buruh hanya satu dinar. Di negara Saudara berapa? Mungkin tiga puluh juta, ya? Eh, maaf tiga puluh ribu rupiah, ya?
Saya tertarik masuk ke kebaktian ini karena tadi saya mendengar nama saya di sebut-sebut. Pasti tadi Saudara sedang membaca Lukas 15:8-10 tentang perumpamaan dirham yang hilang, bukan? Mengapa saya tertarik? Karena kisah itu adalah kisah diri saya sendiri. Sayalah si dirham yang hilang itu dan di manapun saya mendengar nama saya disebut, saya selalu tergerak untuk menceritakan kembali kesaksian diri saya itu. Bila Saudara tidak keberatan, izinkan saya menyaksikan kisah itu kepada saudara. Bolehkah? Oke, begini ceritanya.