Khotbah Perjanjian Baru

Seri Tujuh Dosa Maut: Kerakusan

Seri Tujuh Dosa Maut: Kerakusan

oleh : Pdt. Joas Adiprasetya

“Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.” (Fil. 3:9)

Gluttony is not a secret vice.” (Orson Welles)

Glutton: one who digs his grave with his teeth.” (French Proverb)

 

satu

Surat kabar Ottawa Citizen (22 Desember 2000) melaporkan sebuah pesta Natal besar-besar dari sebuah firma keuangan internasional yang diselenggarakan di London. Seluruh pegawai dari penjuru dunia diterbangkan ke London. Tema Natal yang dipakai: Seven Deadly Sins! Ruangan pesta begitu megah dan mewah, dengan sepuluh bar penuh dengan makanan. Para penghibur berbaring di lantai karpet dengan mulut terbuka menerima terus makanan di dalam mulut mereka. Reporter yang meliput peristiwa ini mengatakan bahwa apa yang terjadi mirip dengan pesta jamuan besar-besaran yang lazim dilangsungkan pada masa kejayaan Romawi ribuan tahun lalu. Yang tak ada di London saat itu adalah ruangan “vomitaria” yang selalu ada di jamuan kerajaan Romawi, yaitu tempat di mana mereka yang makan dan minum terlalu banyak dapat masuk ke ruangan itu dan memuntahkan apa yang ada di dalam perut mereka, sebelum melanjutkan makan mereka. Seorang filsuf Roma klasik, Seneca, merasa begitu jijik dengan kebiasaan ini dan menulis, “Mereka muntah untuk makan, dan makan untuk muntah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *