Oleh: Pdt. Ruth Retno Nuswantari
Ayub 39:34-38
Banyak orang memuja sosok tertentu seolah dia adalah malaikat yang sempurna, tetapi, ketika tokoh tersebut jatuh, mereka kecewa dan menghujatnya habis-habisan seolah berkata: “Tidak ada maaf bagimu!”
Mengapa Orang Bisa Berbalik Sikap Secara Drastis?
Karena mereka lupa bahwa betapa pun hebatnya seseorang tetap ada kelemahannya, “tak ada gading yang tak retak”, kata pepatah.
Ayub adalah orang yang saleh dan jujur, ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (1:1). Dia hidup dengan sangat hati-hati, setiap kali anak-anaknya berpesta, ia selalua memanggil dan menguduskan mereka dan besok paginya mempersembahkan korban bakaran sejumlah mereka untuk mengantisipasi seandainya mereka berbuat dosa dan mengutuki Allah (1:5), sehingga Allah pun memuji dia, bahkan di hadapan iblis (1:8).