Oleh: Pdt. David Kosasih
Yehezkiel 37: 1 – 14 & Yohanes 3: 16
Pendahuluan
Perubahan adalah hal yang tak terpisahkan dari kehidupan. Bulan Desember lalu, saya pulang dari pelayanan Natal di luar Jawa. Anak saya yang paling besar kemudian bersedia menjemput saya di bandara Juanda. Karena hari sudah siang, maka kami berdua memutuskan untuk makan siang di sebuah resto di daerah Rungkut – Surabaya. Setelah makan, saya berniat keluar dari resto itu. Tiba-tiba ada 3 orang masuk ke resto, seorang ibu dan 2 anaknya. Saat hampir berpapasan, tiba-tiba ibu itu teriak: “Pak David..!” Saya juga kaget, lalu menyalaminya. Kami pernah satu gereja di Surabaya dan ia cukup aktif di gereja itu. Lalu ia menyuruh 2 anaknya itu untuk menyalami saya, anak laki-laki dan perempuan. Ibu itu juga menyalami anak saya yang besar. Saya ingat komentarnya saat menyalami: “Waduh, udah gede ya Pak, saya pangling dan tidak mengenali anak Bapak. Apalagi udah gede dan ganteng.” Nah pujian ini saya rasa tepat, siapa dulu papanya. Saya juga mengatakan bahwa saya juga pangling lihat anak-anaknya. Dan ini memang benar, sebab saya tidak lagi mengenali mereka, karena waktu berpisah dulu mereka masih anak-anak, masih unyu-unyu.