Kita tidak pernah dapat mengatakan perkataan itu dengan arti yang sesungguhnya. Hanya Tuhan Yesus yang dapat mengatakan perkataan itu dalam arti yang sesungguh-sungguhnya. Mengapa? Karena secara hak, Tuhan Yesus berhak untuk menolak kayu salib. Dia dan Bapa setara, sehakekat. Kehendak-Nya sama kuasanya dengan kehendak Bapa. Kalau kita mengatakan perkataan itu, sebab memang kita tidak punya kehendak yang setara dengan Allah. Jadi walaupun misalnya kita mengatakan tidak menghendaki , kalau itu kehendak Allah, maka pasti tetap terjadi. Tidak peduli seberapa hebat kita mencoba menghilangkan hal itu, hal itu tetap pasti terjadi kalau memang itu kehendak Bapa. Berbeda dengan Tuhan Yesus. Kalau saat itu, dalam pergumulan di taman Getsemani, Dia mengambil keputusan untuk tidak menerima cawan murka Allah, maka tidak akan pernah terjadi penebusan.
Tujuh Perkataan Salib: Bagian Kedua
April 12, 2022
