Renungan Berjalan bersama Tuhan

Jalan Mana yang Aku Pilih

Amsal mengatakan, “Tempuhlah jalan orang baik.” Ini sebuah nasihat kepada Israel agar dalam menempuh hidup di jalan orang baik. Di sisi lain, berarti ada jalan orang tidak baik, bukan? Ya, benar … Kita dapat menemui dalam hidup kita sehari-hari bahwa ada jalan orang baik dan jalan orang tidak baik. Jalan orang tidak baik berarti jalan hidup yang selalu merugikan orang lain; yang semata-mata mementingkan diri sendiri dan tidak memedulikan orang lain. Jalan hidup orang tidak baik hanya memuaskan hawa nafsu, karena menganggap bahwa hidup ini satu kali saja, setelah itu mati, maka hidup harus dipuas-puaskan, sekalipun merugikan orang lain. Sebalinya, jalan orang baik mendatangkan berkat bagi orang lain dan dirinya sendiri, membawa damai sejahtera bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, penuh kasih sayang antara orang yang satu dengan orang yang lain. Jalan hidup yang baik itulah yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Amsal mengatakan “tempuhlah”, yang artinya jalanilah, lakukanlah, atau perbuatlah hidupmu itu dengan jalan yang baik. Bukan hanya perintah untuk menempuh jalan orang baik, tetapi juga “peliharalah”, yang artinya “jagalah setiap hari” di jalan orang benar. Mau berjalan di jalan orang benar? Dimulai dari kesediaan untuk memeriksa diri, apakah selama ini sudah berjalan di jalan orang baik atau tidak? Apakah selama ini sudah memelihara jalan orang benar atau tidak? Marilah kita menjalani hidup kita di jalan orang benar dan memeliharanya. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *