Khotbah Perjanjian Baru

Berani Percaya

Kedua, berfokus pada fakta tentang Allah. Meski janji keturunan itu terlihat tidak mungkin dipenuhi, Abraham “ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan” (ayat 20-21). Ini menunjukkan bahwa iman bukannya tanpa memakai rasio, tetapi sebaliknya, bertindak sepenuhnya dari pertimbangan yang benar bukan hanya bereaksi terhadap situasi yang ada. Abraham mempertimbangkan dan merenungkan kekuatan Allah. Dia percaya bahwa Allah yang telah menjanjikan dia seorang anak adalah “Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada” (ayat 17). Kita bisa membayangkan Abraham sedang memakai rasionya: Jika ada Allah Pencipta (dan saya tahu Dia ada), maka Dia pasti memiliki segala kuasa – tidak ada batasannya. Allah mengetahui Sarah sudah mati haid dan saya sudah tua, tetapi Dialah yang menciptakan matahari dan bulan dan menebarkan bintang seperti debu dengan tangan-Nya! Sungguh amat menggelikan jika saya menganggap usia kami bisa menjadi penghalang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *