A Cong, sebut saja namanya, bisa menceritakan dengan baik, bagaimana ia bermain-main di Disney Land Jepang, Hongkong, dan Amerika. Semua kagum mendengar ceritanya, padahal cerita itu didapat dari teman-temannya waktu SMP yang pernah pergi ke tempat-tempat tersebut. Bukan itu saja, ia menguasai teknologi yang canggih, seolah-olah ia mempunyai semuanya … padahal, ia hanya melihat, mendengar, kemudian mengembangkan dengan daya imajinasinya sendiri. Banyak teman lain sangat tertarik dengan A Cong, karena memang ia pandai berbicara dan sangat bersahabat. Pakaian yang dipakainya selalu bermerek, bukan bikinan Rungkut atau Tanggul Angin. Setelah A Cong dewasa, ia bekerja keras, dari pagi sampai malam, hanya untuk mendapatkan uang dan membeli semua barang bermerek yang ia kenakan. Ia rela gaji satu bulan dihabiskan hanya untuk membeli sepasang sepatu bermerek, daripada memakai sepatu buatan dalam negeri. Memang dilihat dari penampilan, ia bukan sembarang orang yang bisa diremehkan secara materi!