Gembira Karena Kecelakaan?
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
“Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman” (Amsal 17:5)
Maslow pernah meneliti kebutuhan-kebutuhan dasar hidup manusia. Yang paling dasar adalah Physiological (kebutuhan fisik). Jika perut lapar, ia butuh makan. Lapar di sini bukan dalam arti kelaparan karena tidak makan, melainkan lapar akan kebutuhan jiwa kita. Lapar akan kasih, penghargaan pujian, pengakuan, harga diri, dan sebagainya. Kedua, Safety (kebutuhan akan rasa aman). Ia tak lagi merasa khawatir atau cemas bila kebutuhan yang paling dasar telah dipenuhi. Ketiga, Social (kebutuhan sosial). Ia dapat bersosialisasi dengan baik, tidak minder, tidak takut, atau tidak cemas ketika bersama orang banyak. Jika kebutuhan rasa aman dan kebutuhan sosial terpenuhi, akan berlanjut pada kebutuhan berikutnya. Keempat, Self-Esteem (kebutuhan harga diri). Ia memiliki sikap percaya diri, tidak takut atau khawatir meski di dalam dirinya ada kelebihan dan kekurangan. Dan ketika dapat saling belajar dengan orang lain, maka ia bisa menghargai dirinya sendiri. Dan kebutuhan kelima, Self-Actualization (aktualisasi diri). Ia mampu menempatkan diri bersama orang lain. Kalau saya menjadi seperti dia, apa yang perlu saya lakukan. Orang bisa bersikap demikian bila kebutuhan self-esteemnya terpenuhi.