Hardikan dalam Pengajaran
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
“Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian daripada seratus pukulan pada orang bebal” (Amsal 17:10)
Siapa pun yang dilahirkan ke dunia ini dan kemudian bertumbuh semakin dewasa, pasti akan mengalami proses pendidikan sekalipun mereka tinggal di pedalaman, di tempat yang terpencil dan tidak terjangkau dengan sarana apa pun. Proses pendidikan pasti ada dan dimulai dari kehidupan keluarga masing-masing. Proses ini terjadi secara alamiah walaupun ada juga pendidikan yang diberikan dengan proses formal atau informal. Ada orang yang mendidik anak-anaknya dengan penuh pengertian, kesabaran, dan sikap menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan jiwa anak itu. Namun, ada juga orang yang mendidik anak-anaknya tanpa memperhatikan perkembangan jiwa si anak sama sekali tanpa memedulikan apakah anaknya masih batita, balita, anak-anak, remaja, atau pemuda. Semua diperlakukan sama seperti orang dewasa, yakni seperti dirinya sendiri.