Jalan Mana yang Aku Pilih
Amsal 2:20
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
“Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar” (Amsal 2:20). Orang tahu apa artinya jalan. Pertama, jalan menunjuk pada alamat. Misalnya ketika ditanya, “Di jalan mana rumahmu?” Ia akan menjawab, “Rumahku di jalan Bukit Hermon.” Dengan demikian, kalau mau datang ke rumahnya, kita dapat bertanya kepada orang di mana jalan Bukit Hermon itu. Orang akan memberitahu, misalnya silakan Bapak jalan lurus, nanti ada perempatan belok kiri, jalan lurus lagi, sampai bertemu dengan perempatan kedua, silakan Bapak belok kanan, jalan lurus sampai pertigaan, Bapak belok kiri, lalu lurus saja, itu sudah jalan Bukit Hermon. Dalam hal ini, jalan berarti petunjuk atau arah menuju tempat tinggal. Kedua, jalan berarti “nilai”, “value”, “makna” dari hidup seseorang. Misalnya ada yang mengatakan jalan hidup orang itu enak, lancar, diberkati Tuhan. Atau, sebaliknya, jalan hidup orang itu susah, penuh penderitaan, dan kesulitan. Ada orang yang jalan hidupnya lurus: artinya orang itu jujur, tidak berbelok-belok, tidak suka dengan orang yang tidak terus terang. Ada orang yang jalan hidupnya gelap: artinya ia mempunyai pengalaman hidup yang tidak menyenangkan, susah terus, tiap hari selalu dalam pertengkaran, kekerasan, kemabukan, perjudian, atau hidupnya tidak bisa diatur dan terus mengalami kesusahan. Dalam hal ini, jalan berarti gambaran hidup seseorang, keadaan, situasi, dan kondisinya.