Jangan Tidur, Berjaga-Jagalah!
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
1 Tesalonika 5:1-11
Tak seorang pun sanggup tidak tidur, bukan? Orang yang kurang tidur akan mengalami kelemahan tubuh, demikian pula dengan orang yang tidak dapat tidur. Bagi orang yang tidak dapat tidur, dokter akan memberi obat penenang supaya bisa tidur. Tidur akan memulihkan keletihan tubuh kita seusai bekerja keras, seluruh saraf, otot-otot, dan seluruh keberadaan tubuh kita. Tidur bagaikan mobil yang mesinnya dimatikan sementara waktu untuk didinginkan setelah melakukan perjalanan jauh. Setelah dingin, mobil itu pun dapat melakukan perjalanan jauh kembali. Paulus berkata, “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar” (1 Tesalonika 5:6). Ayat ini tidak berbicara dalam konteks tidur atau beristirahat yang sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh kita. Kata “tidur” di sini menjelaskan tentang perjalanan kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan agar terus berjaga-jaga. Maka dari itu, dalam ayat selanjutnya Paulus menyatakan, “Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan” (1 Tesalonika 5:6-8).