Renungan Berjalan bersama Tuhan

Kekudusan Hidup

Kekudusan Hidup

Oleh: Pdt. Nathanael Channing

1 Petrus 1:13-25

“Kuduslah kamu, sebab Aku kudus,” demikianlah firman Tuhan (1 Petrus 1:16). Apa yang ada di benak kita ketika membaca firman Tuhan ini? Apakah pernyataan ini sudah kedaluwarsa, tidak berlaku lagi di zaman modern? Bukankah zaman selalu berubah, situasi dan kondisi sosial masyarakat juga berubah cepat sekali? Bagaimana dengan kehidupan bergereja, apakah pada akhir zaman ini Gereja tak lagi menekankan kehidupan kudus, atau Gereja sudah terjebak dengan teologi kemakmuran yang terus-menerus menekankan kesuksesan hidup secara materi, tanpa penderitaan, kesusahan, atau sakit penyakit? Apakah Gereja lupa mengajarkan dan menekankan pentingnya hidup kudus? Padahal, hidup kudus merupakan perintah Tuhan Yesus yang mutlak dalam hidup kita, yang tidak boleh ditawar-tawar lagi! Ann Arbor dalam bukunya Rediscovering Holiness berkata, “Kekudusan merupakan objek dari penciptaan baru kita. Kita dilahirkan kembali supaya kita dapat bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus. Kekudusan adalah tanda realitas iman dan pertobatan seseorang, serta penerimaan orang itu pada tujuan akhir Allah. Akhir kekudusan merupakan substansi kebahagiaan sejati. Orang yang mengejar kebahagiaan palsu akan kehilangan kekudusan, dan orang yang mengejar kekudusan akan memperoleh kebahagiaan sejati dalam Kristus tanpa memintanya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *