Di dalam dunia ini, kenamaan orang dinilai dari sejumlah kehormatan yang dimilikinya. Dunia akan menilai kita agung dari apa yang kita miliki, misalnya jika kita memiliki uang yang banyak, terlepas dari halal tidaknya Anda meraih uang itu. Dunia menilai keberhasilan Anda dari seberapa inci panjangnya gelar di balik nama Anda. Musa memiliki kedua hal ini, namun ia menyerahkan semuanya demi Tuhan.

Dari sudut pandang dunia, Musa mengorbankan semuanya itu dengan percuma. Namun dari sudut pandang rohani, ia telah mengorbankan hal yang percuma untuk memperoleh semuanya. Moses has sacrificed nothing for everything. Coba kita lihat: kuasa, hormat, dan prestise dikorbankan demi Allah, dan ia tahu jelas dengan korban semuanya ini, pandangannya diarahkan kepada upah (ayat 26).