Khotbah Perjanjian Lama

Kesetiaan Yeremia dalam Pelayanan

Saya ingin membagikan teladan Yeremia dalam hidup pelayanannya

  1. Ketegasan yang Disertai Kasih (4:19, 9:1, 13:17)

Dari kitab Yeremia berulang kali kita membaca nada-nada tegas, serius, dan keras yang berisi teguran nabi terhadap bangsanya. Dengan terus terang Yeremia mengecam ketidak-benaran, kedurhakaan, perzinahan rohani, penindasan mereka atas fakir miskin yang ada. Namun, tatkala membaca 3 ayat (4:19, 9:1, 13:17) ini, kita segera tahu bahwa ketegasan teguran Nabi Yeremia itu disertai dengan kasih terhadap mereka. Ia telah mencucurkan air mata karena mereka, seperti seorang yang sedang kehilangan anggota keluarga yang meninggal. Ia berkata, “Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh, dingin jantungku! Jantungku berdevar-debar, aku tidak dapat berdiam diri ….” Ayat yang lain lagi berbunyi, “Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh!” “Jika kamu tidak mau mendengarkannya, aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu.” Ungkapan ayat-ayat ini jelas sekali bagi kita, bahwa dengan landasan kasih Yeremia menegur umatnya. Bagi saya, Yeremia bukanlah seorang yang selalu cemas tak menentu sehingga ia harus segera menegur dosa mereka. Ia juga bukan tipe orang yang gemar menegur orang dengan kecaman pedas, melainkan menegur karena sudah melihat sikap dari ketegartengkukan hati umatnya yang tidak mau sadar dan tetap berperilaku yang bisa membangkitkan murka Tuhan. Yeremia mau tidak mau dengan sangat keras menegur mereka, dengan harapan mereka segera bertobat agar Tuhan tidak menghukum mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *