Renungan Berjalan bersama Tuhan

Mengapa Ayah dan Ibu Bekerja?

Mengapa Ayah dan Ibu Bekerja?

2 Tesalonika 3:1-15

Oleh: Pdt. Nathanael Channing

Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang unik, baik dalam hal peraturan, kebiasaan, maupun jalinan hubungan antara orangtua dan anak. Kondisi keluarga yang mengharuskan orangtua bekerja dan anak-anak diasuh oleh pihak lain tidak selalu sama: ada yang bermasalah, ada juga yang tidak. Tak heran jika dari mulut sang anak meluncur pertanyaan polos, “Mengapa Ayah dan Ibu harus bekerja?” Pertanyaan sederhana namun mengandung makna mendalam yang bisa terus digali, dipikirkan, dan digumulkan oleh orang dewasa. Apakah bekerja merupakan kewajiban paksa atau tanggung jawab? Seorang remaja mengajukan pertanyaan yang kritis ini kepada orangtuanya. Menurutnya, sesuatu yang dilakukan karena kewajiban paksa akan dijalani dengan terpaksa, tetapi jika dilakukan dengan rasa tanggung jawab, maka pekerjaan itu akan dijalani dengan penuh sukacita. Ayah remaja itu, yang merupakan penatua di sebuah gereja, menanggapi dengan merujuk pada pernyataan Paulus di dalam 2 Tesalonika 3:10, “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *