Oleh: Pdt. Wahyu ‘wepe’ Pramudya
Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.
Amsal 27:2
Suatu kali setelah selesai melayani sebuah kebaktian, seorang pemuji yang tadi mempersembahkan pujian bertanya, “Bagaimana menurut pendapat Bapak? Suara saya tadi ok, ‘kan?” Saya hanya terdiam dan memikirkan pertanyaannya. Pertanyaan pertama “Bagaimana menurut pendapat Bapak?” masih merupakan pertanyaan yang umum. Namun, pertanyaan kedua “Suara saya tadi ok, ‘kan?” terasa seperti sebuah pertanyaan retorik alias pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Hanya perlu persetujuan.