Potensi Kerja
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
2 Tesalonika 3:1-15
Waktu berjalan terus. Demikian juga manusia terus bekerja selama hidupnya. Dari anak-anak sampai lanjut usia, manusia terus melakukan aktivitasnya dengan bekerja. Pada usia remaja sampai dewasa, kegiatan ini mencapai puncaknya, tetapi orang yang sudah lanjut usia dan terbaring di tempat tidur pun masih tetap bekerja—pikiran, perasaan, dan kehendaknya. Pikirannya masih terus berjalan, perasaannya terus bergejolak, dan kemauannya terus menuntut untuk dipenuhi. Kerja memang tidak pernah terlepas dari kehidupan kita. Oleh karena itu, bila orang mengabaikan pekerjaannya, maka ia mulai tidak bertanggung jawab atas dirinya dan hidupnya. Paulus memberi nasihat kepada jemaat di Tesalonika, “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri” (2 Tesalonika 3:10-12).