Khotbah Perjanjian Baru

Relasi yang Baik dengan Sesama, Wujud Ibadah yang Benar

Relasi yang Baik dengan Sesama, Wujud Ibadah yang Benar

1 Korintus 11:17-34

Oleh Pilipus Ferdinand

 

Pendahuluan

Saudara-saudara, coba perhatikan gambar ini. Menurut saudara ini gambar apa? (sambil menunjukkan gambar sebuah EPIRB). Ini bukan gambar sebuah termos air, tapi gambar sebuah EPIRB (Emergency Positioning Indicating Radio Beacon). EPIRB adalah salah satu instrumen keselamatan yang wajib terdapat di atas sebuah kapal. Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk memberikan informasi tentang posisi/lokasi terakhir sebuah kapal pada saat terjadi suatu marabahaya. Tujuannya adalah supaya kapal ini segera mendapat pertolongan dari kapal-kapal lain.

Pada saat kapal tenggelam dan EPIRB mulai terendam air, maka secara otomatis alat ini akan memancarkan sinyal ke satelit. Sinyal yang diterima oleh satelit akan langsung diolah untuk mengetahui nama kapal yang tenggelam itu, berikut posisi dan waktu terjadi musibah tersebut. Kemudian informasi-informasi ini akan langsung dikirim ke semua kapal-kapal di seluruh dunia. Dan kapal-kapal yang terdekat dengan posisi tersebut HARUS segera memberikan pertolongan.

Sekalipun kapal yang menerima pesan marabahaya tersebut berbeda dengan kapal yang sedang mengalami musibah. Artinya, meskipun kapal tersebut tidak satu perusahaan dengannya, crew-nya juga tidak berasal dari negara yang sama. Namun, ketika sinyal dan pesan marabahaya diterimanya, maka ia akan segera menuju ke lokasi tersebut untuk memberikan pertolongan.

Saudara, kadang kalau lagi berlayar, kita merasa sepertinya kita sendirian di tengah laut. Sejauh mata memandang hanya langit dan laut. Namun kita tahu ada kapal-kapal lain yang siap membantu jika kita mengalami masalah. EPIRB ini menghubungkan kita dengan kapal-kapal yang lain. Itu berarti, secara “sosial” alat ini juga berfungsi mempersatukan satu kapal dengan kapal lainnya. Tidak peduli apakah mereka satu perusahaan atau satu negara, ketika sinyal itu diterimanya, ia harus langsung memberi pertolongan.

Saudara, saya kira kehidupan orang kristen juga seperti ini. Di dalam hati kita ada “EPIRB” yang mempersatukan kita, yaitu kasih Kristus. Itu berarti, kita juga tidak akan tinggal diam ketika kita tahu ada saudara seiman yang menderita. Kita juga tidak akan bersikap masa bodoh jika ada saudara kita yang membutuhkan pertolongan. Saudara, ketika gempa Nias terjadi, kita melihat banyak gereja mengirimkan ban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *