Sedikit-sedikit Jadi Bukit
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
“Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.” (Amsal 13:11)
Mengapa Amsal mempunyai pengalaman bahwa harta yang diperoleh dengan mudah akan cepat habis, jika dibandingkan dengan harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit? Bagi Amsal bukan sekadar teori, tetapi kenyataan. Realitas hidup sepeti itu masih tetap berlaku sampai sekarang. Mengapa bisa terjadi demikian? Tidak lain, ada kaitan yang sangat erat bahkan tidak bisa dipisahkan antara harta dan rasa memiliki. Sense of belonging itu begitu kuat sekali dengan harta yang dimilikinya. Mengapa dapat terjadi demikian? Rasa memiliki itu muncul karena di dalamnya ada jerih lelah yang tak terkira. Dalam rasa memiliki ada perjuangan keras yang tidak mudah. Ada banyak orang yang bekerja keras untuk mendapatkan harta yang ia inginkan. Maka mereka benar-benar berjuang, dimulai dari bangku Sekolah Dasar sampai kuliah, hingga mencapai gelar sarjana bahkan pascasarjana. Kemudian mereka bekerja, berjuang jatuh bangun dalam persaingan kerja yang sangat ketat. Rela mengorbankan harga diri untuk mendapatkan harta yang diinginkan. Maka setelah melalui perjuangan yang keras, kemudian mendapatkan harta yang diinginkan, pasti mereka akan sayang sekali dengan apa yang sudah diperoleh. Harta itu bisa rumah, barang-barang berharga, pakaian, perhiasan atau logam mulia, uang, dan sebagainya. Apa yang sudah didapat pasti akan dirawat dengan baik, tidak disia-siakan, dieman-eman, kata orang Jawa.