Site icon

Seri Pengakuan Iman Rasuli: Persekutuan Orang Kudus (6)

Seri Pengakuan Iman Rasuli: Persekutuan Orang Kudus (6)

oleh: Ps. Michael Chrisdion

 

Sering kita dengar percakapan calon pasangan yang hendak menikah tentang rencana berapa jumlah anak yang ingin mereka miliki. Kadang antara pihak laki dan perempuan beda pendapat mengenai hal itu sehingga perlu bernegoisasi sebelum memutuskannya. Namun Tuhan tidak seperti itu  yaitu Dia tidak bernegoisasi dulu untuk menjadikan kita anak. Sebab ketika kita diselamatkan maka kita dilahirkan baru untuk menjadi anak-anak Bapa di surga. Dan selama ribuan tahun dan sampai sekarang Tuhan terus mengadopsi kita ke dalam keluarga Allah.

 

Efesus 1:5-6 
5Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 6supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.

Kalau saat ini kita menjadi orang percaya itu berarti Tuhan telah memilih kita dengan kasih karuniaNya. Ini adalah inisiatif Tuhan dan tidak ada seorangpun bisa mencapainya dengan kekuatan manusia untuk menjadi anak-anakNya.

Kita semua tahu bahwa  proses untuk wanita itu mengandung dan melahirkan maka harus mengalami kesakitan yang luarbiasa. Namun setelah bayinya lahir maka dia akan mengalami kebahagiaan yang luarbiasa. Demikianlah rencana penebusan Tuhan digambarkan seperti wanita yang sakit bersalin yaitu  ada kesakitan yang luar biasa sebelum ada kebahagiaan yang luar biasa. Kristus harus mati supaya kita bisa menerima hidup dan kelahiran kembali untuk  menjadi anak-anakNya. Dan tujuannya adalah supaya terpujilah kasih karuniaNya yang mulia itu yaitu yang dikaruniakan kepada kita di dalam Dia yang dikasihiNya.

 

Efesus  2:17-19
17Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”18karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. 19Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatangmelainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

 

Kata “ jauh “ berbicara mengenai orang  Non Yahudi yaitu di mana kita semua dulu tidak masuk hitungan sebelum ada Kristus namun  karena Kristus maka kita sekarang beroleh jalan masuk kepada Bapa sehingga kita sekarang bukan lagi orang asing tetapi warga dari orang-orang kudus dan anggota dari keluarga Allah. Inilah yang disebut dalam Kristus kita menerima Justification (dibenarkan ) sehingga status kita adalah orang benar. Dan dalam Kristus kita juga menerima Santification (dikuduskan) secara posisi : sebab itu kita juga disebut orang-orang kudus meskipun kita masih berdosa. Selanjutnya kita menerima Glorification (kemuliaan) yaitu kemuliaan Bapa kembali lagi kepada kita.

 

Galatia 4:5-7 
5Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.6Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kitayang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” 7Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.

Kita sekarang menjadi anak. Dia menghitung, memilih dan mengadopsi kita menjadi bagian dari keluargaNya  serta menjadi ahli warisNya. Dulu kita jauh tetapi sekarang menjadi anak dan menjadi bagian dari orang kudus dan anggota keluarga Allah tanpa peduli darimana latarbelakang kita dan seberapa besar dosa kita.

Yohanes juga melihat nubuatan ini di Kitab Wahyu;

 

Wahyu  7: 9-10

9Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknyadari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. 10Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”

 

GEREJA YANG KUDUS DAN AM

Inilah gereja universal dimana  tidak melihat denominasi, label atau merknya  dan dimana  ratusan ribu, jutaan, bahkan milliaran umat  Tuhan yaitu orang-orang kudus di seluruh dunia pada hari minggu menyembah Kristus dan menjadi bagian dari keluarga  Allah.  Kita orang Surabaya yang dulu pada jamannya Abraham itu bahkan belum terwujud dan belum ada di peta atau di radar namun Tuhan sudah menentukannya. Demikian juga gereja Gibeon belum terbentuk namun Tuhan sudah merencanakan dan memilih kita untuk menjadi bagian dari keluargaNya yaitu gereja yang kudus dan am.

Kita menjadi bagian dari ribuan gereja yang setia memberitakan injil di sekeliling kita dan menghidupi Injil. Ini yang membuat kita tidak boleh sombong karena ada berbagai macam gereja yang Tuhan sedang pakai. Kita tidak sedang berkompetisi  satu dengan yang lain karena setiap gereja memiliki kelemahan dan gereja tempat kita pun juga punya kelemahan.

 

GOSPEL CENTER, CHRIST CENTER CHURCH

Ketika kita melihat orang-orang  memberitakan Injil  Yesus Kristus dengan gaya yang berbeda-beda atau tata ibadahnya yang berbeda namun kalau mereka berpusat pada Kristus dan Injil maka mereka adalah keluarga kita. Mereka adalah orang-orang kudus dan gereja yang kudus dan am. Musuh kita bukanlah gereja lain tetapi iblis. Lalu bagaimana kita bisa mengetahui apakah itu gereja asli atau palsu? Seperti bank yang bisa membedakan yang asli dan palsu karena mereka mempunyai alat untuk mengetahui yang palsu dan yang asli. Demikianlah kalau kita mengerti gereja yang dalam pengupasan FirmanNya benar baik  secara konteks dan hermenutikanya serta berpusat pada Kristus dan Injil atau gereja yang pengupasan FirmanNya tidak bisa dipertanggungjawabkan serta berpusat pada manusia (saya diberkati, sukses, bahagia dsb) maka kita akan tahu mana yang asli dan yang bukan. Martin Luther memberikan dasarnya yaitu Sola Gratia (hanya iman) Sola Scriptura (hanya Firman), Sola Fide (hanya iman), Solus Christus (hanya Kristus), Soli Deo Gloria (kemuliaan hanya bagi Tuhan)

 

PERSEKUTUAN ORANG KUDUS

Persekutuan orang kudus itu lebih dari sekedar datang di gereja. Di Alkitab Perjanjian baru ada tertulis 59 kata “saling ” antara lain Saling Mengasihi. Saling Melayani. Saling Menerima. Saling menguatkan. Saling membantu. Saling menyemangati (Encourage).Saling mempedulikan (Care).Saling mengampuni, saling menundukkan diri, saling mempercayai, belajar mempercayai satu dengan yang lain. Dan supaya kita bisa saling mempercayai maka kita perlu membangun hubungan dengan orang tersebut cukup dekat sehingga dia mempunyai kesempatan untuk bisa setia atau akan mengkhianati kita. Selanjutnya kita juga bisa belajar setia, bersabar satu dengan yang lain, saling mendahulukan, hidup berdamai satu dengan yang lain, saling bertanggung jawab, tidak saling menghakimi, tidak saling memfitnah tapi saling mengingatkan, saling mengajar, saling menyapa, saling menyemangati untuk mengasihi dan berbuat baik, saling mendorong, saling bersatu, saling mensyukuri keberadaan satu dengan yang lain, saling merendahkan hati dan saling berbelas kasihandimana kita tidak bisa melakukan itu kalau kita tidak tahu kesaksian hidupn dan pergumulannya sehingga kita bisa saling menanggung beban. Dan semua ini bisa terjadi melalui hubungan yang otentik dan tidak bisa terjadi hanya melalui kehadiran kita di gereja yang seminggu sekali.

Andy Stanley berkata :

Waktu semua orang duduk berbaris dalam gereja maka mereka tidak bisa melakukan SALING…Perlu hubungan dan duduknya dalam lingkaran.

Tuhan Yesus juga memberi teladan dalam membangun hubungan yaitu meskipun Dia memiliki banyak pengikut namun kemana-kemana hanya dengan duabelas muridnya bahkan untuk sesuatu yang penting maka Dia hanya bersama tiga orang muridNya saja. Jadi untuk mengalami progresive sanctification yaitu keserupaan kita dengan Kristus maka kita tidak bisa sendirian namun memerlukan karya Roh Kudus dan persekutuan dengan orang kudus.

 

Ibr 10:24-25
24Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 25Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, SEPERTI DIBIASAKAN OLEH BEBERAPA ORANG, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat

 

PERGI KE GEREJA BUKAN BERARTI ANDA MENJADI BAGIAN DARI GEREJA

Banyak orang pergi ke gereja tapi belum tentu menjadi bagian dari gereja tersebut karena diperlukan hubungan yang lebih dalam dan diperlukan jembatan yang perlu dibangun secara intentional (sengaja) untuk kita tidak hanya pergi ke gereja tetapi menjadi bagian dari gereja. Mungkin kita pernah mengalami kekecewaan dengan orang-orang yang ada di gereja maka itu adalah hal yang biasa karena gereja bukanlah tempat orang yang sempurna. Kita semua masih dalam proses yaitu sempurna posisinya dan sempurna statusnya tetapi tidak sempurna kelakuan dan perkataannya sehingga masih perlu disempurnakan dan iniilah yang disebut sebagai progressive sanctification.

JIKA ANDA KENAL SEMUA ORANG MAKA ANDA TIDAK KENAL SIAPAPUN

Mengapa banyak orang kesepian hari-hari ini karena mereka kenal banyak orang, bisa melakukan aktifitas bersama-sama namun tapi tidak pernah membangun hubungan secara intentional dan secara dalam sehingga tidak mengenal siapa-siapa pada akhirnya. Kita dipanggil untuk memberkati orang lain dan menerima berkat dari orang lain. Dalam persekutuan kita bisa saling menguatkan dan menasihati satu sama lain.

Amsal 11:14
semakin banyak penasihat, semakin terjamin keselamatan

“Kristus memberikan keteguhan..keberanian melalui komunitas. Dia menghilangkan keraguan melalui persekutuan.” (Max Lucado)

 

 

 

Exit mobile version