Siapa Tahu Malam Ini Ia Datang
(Gadis Bijak dan Bodoh)
Matius 25:1-13
Oleh: Danny A. Gamadhi
Pendahuluan
Seandainya nanti malam, ketika kita sedang santai, tiba-tiba Tuhan Yesus datang untuk ke dua kalinya, bumi bergetar, gunung-gunung bergoyang, sangkakala dari langit terdengar nyaring, matahari menjadi gelap, bintang-bintang berjatuhan, dan dunia menemui akhirnya, apakah Saudara akan terkejut? Saya rasa kita semua tidak perlu terkejut karena tanda-tanda akhir zaman sudah sangat nyata di depan mata kita.
Lihat mesias-mesias palsu telah bermunculan, mereka menyesatkan banyak orang, terjadi peperangan di sana-sini, bencana kelaparan, pertikaian, gempa bumi. Bukankah itu semua tanda-tanda akhir zaman yang disebutkan dalam Alkitab? Apa yang dinubuatkan dahulu kini dapat kita lihat di layar TV setiap hari. Firman Tuhan juga mengatakan bahwa kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin, tidak mau berdamai, tidak peduli agama, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, dan ciri-ciri manusia di hari-hari terakhir lainnya (2 Tim. 3:2-4). Rasanya kriteria di atas tidak terlalu asing bagi kita karena kita sudah hidup di dunia yang demikian. Terlebih lagi, manusia akan mengejar uang, mencintai diri, dan melupakan Tuhan. Tidak heran apabila zaman di mana kita hidup disebut zaman akhir (bnd. Ibr. 1:2, 1 Yoh.).
Apabila kita sadar bahwa zaman ini adalah zaman akhir, bagaimana seharusnya kita menjalani hidup? Hari Tuhan akan datang tanpa kita duga-duga, akhir dari dunia ini akan datang tiba-tiba seperti pencuri yang datang di tengah malam. Ada seorang hansip yang mendapat giliran jaga malam. Siang harinya ia mendengar kabar bahwa akan ada gerombolan perampok beraksi malam ini. Ia diminta untuk berjaga-jaga dengan waspada. Ketika malam tiba, ia tidak mengantuk sama sekali. Adrenalin memompa tubuhnya untuk tetap sadar dan waspada. Ia menanti-nanti apabila perampok itu bertindak. Tapi bayangkan Saudara, apabila perampok itu sudah datang, si hansip melihatnya tapi tidak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya memegang senter besar, kain sarung, dan sebuah pentungan kecil, tentu ia akan menjadi bulan-bulanan para perampok.
Itulah mengapa, firman Tuhan mengatakan, “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya (Mat. 25:13).” Berjaga-jaga bukan hanya setia menanti tapi juga bersiap sedia. Hansip itu telah menanti dengan sungguh kedatangan perampok, alangkah baiknya jika ia juga telah siap sedia membawa perlengkapan atau squad hansip yang terlatih dan dipersenjatai.