Dari pengalaman tersebut saya menyadari betapa susahnya bagi kita sebagai manusia untuk bersikap relaks, percaya, dan bersikap pasrah di tengah situasi yang mencekam, seperti perasaan saya ketika itu. Betapa seringnya kita tidak merasakan damai sejahtera Allah yang menguasai hati dan pikiran kita ketika kita dalam pergumulan. Jelas, kita sering tidak punya penyerahan diri dan berkata, “Tuhan biarlah kehendakmu terjadi atas saya.” Sering kali kita tidak merasakan damai sejahtera yang melampaui akal karena kita sibuk menunjuk dan sibuk meyalahkan serta sibuk menyesali. Kita sibuk melakukan banyak hal yang sesungguhnya malah membuat kita semakin jauh dari penyerahan diri.
Damai di Tengah Gejolak Hidup
June 17, 2017
