Khotbah Perjanjian Baru

Doa : Menutup Mata, Menembus Batas

Ketika wawasan kita sudah semakin sempit dan terjepit, maka saat itu segala sesuatu sepertinya halal untuk dilakukan. Bukankah kita mendengar ada orang yang mengakhiri hidupnya karena beban dan pergumulannya? Kita mungkin heran, “Pak, ia kan orang pintar dan terpelajar. Kenapa kok bisa mengambil langkah itu?” Hal itu terjadi karena beban dan pergumulan itu membuatnya terbelenggu dalam tempurung yang makin lama makin kecil sehingga ia tidak melihat adanya terobosan yang lain. Kita mungkin juga pernah mendengar ada orang yang melakukan sesuatu sehingga kita bertanya, “Kok, sampai ia melakukan hal yang setega itu terhadap keluarganya?” Itu terjadi karena beratnya beban di atas pundaknya dan sempitnya wawasan karena beban dan pergumulan tersebut.

 Doa membawa kita untuk menerobos sempitnya wawasan hidup kita yang dikungkung oleh masalah.

Doa memampukan kita untuk menerobos dan melihat bahwa di balik semuanya ada tangan Tuhan yang bekerja. Bahwa di balik semua orang-orang yang menyulitkan hidup saya, di balik semua orang-orang yang membuat hidup saya berantakan, sesungguhnya ada kendali dan kuasa Tuhan. Ketika kita berdoa, sesungguhnya doa itu mengarahkan mata batin kita untuk melihat sesuatu yang tidak tampak dengan mata jasmani; untuk melihat tangan Tuhan yang penuh kuasa. Ketika kita enggan berdoa, atau ketika doa kita hanya sekadar basa-basi, maka tidak akan mungkin terobosan itu ada di dalam hidup kita. Doa mengarahkan mata batin kita ke arah sebuah perspektif kedaulatan Tuhan.

Yang kedua, seperti tertulis dalam ayat 31, doa membawa kita pada kesadaran akan kehadiran Tuhan.

Kata kehadiran Tuhan bisa memiliki dua arti. Arti pertama bahwa Allah hadir di dalam segala perkara dan memang itu terasa abstrak dan tidak nyata. Kedua, kehadiran khusus yang disebut sebagai teofani. Teofani secara sederhana berarti penampakan Tuhan melalui tanda-tanda tertentu. Ayat ke-31 menyatakan bahwa ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat itu. Ini adalah sebuah teofani yang menyadarkan mereka tentang kehadiran Tuhan.

Doa membawa kita pada kesadaran akan kehadiran Tuhan. Ini berarti sering kali doa tidak otomatis menyelesaikan semua masalah kita.

Lihat, ketika para rasul berdoa, mereka tidak menemukan musuh-musuh mereka tergeletak. Mereka tidak menemukan orang-orang yang membenci mereka tiba-tiba meninggal. Satu jaminan yang diberikan Allah kepada mereka adalah kehadiran-Nya. Para rasul bisa merasakan di hati mereka bahwa Allah sungguh hadir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *