Namun, alih-alih berkata seperti rekan saya tersebut, mengapakah kita cenderung memandang Tuhan sebagai seseorang yang berdiri dengan penghakiman dan siap untuk menjatuhkan hukuman? Mengapa kita tidak memandang Tuhan sebagai seseorang yang menanti diri kita dan yang masih tetap percaya kepada kita?
Gideon adalah orang yang kehilangan kepercayaan kepada dirinya sendiri. Tuhan menjamahnya dan Tuhan memperlihatkan bahwa di dalam kuasa dan pekerjaan-Nya, Gideon bisa menjadi pahlawan yang gagah berani.
Namun, perhatikan reaksi Gideon. Ia tidak bisa berterima kasih dan tidak bersyukur kepada Tuhan, tetapi terus-menerus bersembunyi di balik kelemahannya. Terus-menerus ia menyalahkan keadaannya. Dengan kata lain, ia tidak mau Tuhan membangkitkan kepercayaan dirinya. Tuhan mengubahkan ia, tetapi Gideon bersembunyi di balik situasinya yang tidak menyenangkan. Ia memilih bersembunyi di balik kondisinya yang memang paling kecil di antara kaumnya. Gideon memilih untuk tetap hidup di dalam kelemahan dan keterbatasannya. Padahal, Tuhan sudah menunjukkan bahwa ada sisi yang indah di dalam hidup seorang Gideon.