Ketika Tuhan menyentuh dan menjamah hidup seseorang yang sedang dalam keputusasaan yang paling dalam, maka satu hal yang Ia kerjakan adalah memeriksa hidup orang itu. Tuhan akan mencari hal yang paling indah dan yang paling baik, yang masih bisa Ia temukan di dalam hidup orang itu. Selanjutnya, Tuhan akan bekerja lewat hal yang terindah itu sehingga orang ini menjadi orang yang cakap dan tangguh.
Ketika kita kehilangan rasa percaya diri dan menyesali nasib dan kesalahan, kemudian kita mulai menjadi putus asa dan depresi, maka pada saat seperti inilah kita harus membiarkan Tuhan mengubah hidup kita. Kita harus membiarkan Ia menjamah hidup kita. Ia akan menunjukkan bagian-bagian dari hidup kita yang bisa dipakai-Nya untuk membangkitkan kita. Tuhan memahami bahwa ketika manusia putus asa dan kehilangan kepercayaan diri, maka ia tidak memiliki apa-apa lagi untuk dipercayainya. Tidak ada jalan lain, selain Tuhan menjamah orang itu dan membukakan matanya untuk melihat bahwa mungkin masih ada satu atau dua hal baik dan indah di mata Tuhan. Melalui satu dan dua hal itu, Tuhan akan membentuknya menjadi umat yang tangguh.
Kadang kala dalam kondisi yang putus asa, depresi, ketakutan, kecemasan, dan kehilangan kepercayan diri, kita justru sering kali lari dari Tuhan.
Kita khawatir jika kita datang kepada Tuhan, Ia tidak menerima kita. Kita berpikir sudah cukuplah caci maki orang kepada kita dan sudah cukuplah kesalahan ditimpakan kepada kita. Kita menyalahkan diri sendiri. Kita pikir, kalau kita datang kepada Tuhan, Ia akan melakukan hal yang sama seperti orang lain. Ia akan menunjukkan dosa-dosa dan kesalahan kita? Kita bertanya-tanya, tidakkah Ia akan menghakimi kita?