Untuk merangkum pemahaman kita mengenai Sloth, ada baiknya kita mendengarkan kata-kata Evelyn Waugh, yang pernah menidentifikasi Sloth sebagai dosa khas zaman modern-usang (late-modern) ini. Ia menulis pendapat yang kurang-lebih menyerupai Eli Wiesel,
Roh dari keadaan ini [Sloth] melampaui sekedar kesedihan dan melankoli. Ia telah menghilangkan dirinya sendiri dari naik turunnya perasaan; akar sesungguhnya dari perasaan telah mati. Itu sebabnya mengapa, bagi para moralis Abad Pertengahan, Sloth … merupakan salah satu dosa yang paling mengerikan. Ia merupakan dosa pada batasnya yang terjauh. Menjadi manusia berarti memiliki hasrat. Seseorang yang baik memiliki hasrat akan Allah dan hal-hal lain di dalam Allah. Manusia yang berdosa memiliki hasrat akan hal-hal tertentu yang menggantikan Allah, namun ia masih dapat dianggap sebagai manusia, sejauh ia memiliki hasrat. Namun, manusia yang terjebak dalam Sloth adalah manusia yang mati, sampah yang kering … hasratnya telah mengering.