Pertama, perlu disadari bahwa Sloth selalu dijawab oleh semangat hidup (zeal) dan sukacita (joy). Sukacita sejati tidak ditentukan oleh kondisi di sekeliling kita. Ia adalah manifestasi hati yang menerima sepenuh-penuhnya rahmat Allah. Pada saat bersamaan, hidup yang dirahmati itu mendorong cara hidup yang diwarnai dengan semangat (zeal). Ada kobaran batin untuk berpartisipasi di dalam dunia dan hidup sesama, terlepas dari beratnya hidup di dunia ini. Seorang yang dipenuhi dengan semangat dan sukacita mampu melangkah walau perlahan dalam derita dunia, demi menuntaskan tugas yang Allah percayakan kepadanya hingga selesai. Sama seperti Kristus yang di atas kayu salib berteriak, setelah seluruh karya-Nya usai hingga tuntas, “Sudah selesai” (Yohanes 19:30). Semuanya telah usai. Semuanya mati; kehidupan mati, kematian mati. Manusia mati, Anak Allah mati. Yang tertinggal adalah cinta kasih dan pengharapan. Cinta kasih tetap hidup karena itulah passion yang membuat Hyesus berteriak sebelum menghembuskan napas terakhir. Pengharapan tak mati, karena ia menantikan kebangkitan dan hidup kekal.
Seri Tujuh Dosa Maut: Kemalasan Spiritual
June 15, 2017
