Pada peristiwa Natal pertama, Ia hadir dalam kehidupan Yusuf dan Maria, para gembala, orang-orang Majus, Herodes dan juga para Ahli Taurat. Di antara mereka ada yang menyambutnya dengan tulus, mengalami kebahagiaan dan sukacita, namun ada juga yang menolak tetapi pura-pura menyambut-Nya, kemudian memusuhi-Nya.
Pada kesempatan yang indah ini, Ia juga merindukan hadir dalam kehidupan kita semua dengan masing-masing pergumulan yang kita hadapi. Baik kita sebagai anak-anak, pemuda-remaja, para orang tua dan lanjut usia. Ia ingin bahwa kehadiran-Nya disambut baik oleh orang-orang yang dicintainya dengan sukacita. Bukan sebatas pujian dan kata-kata, tetapi dihayati dan diwujudkan dalam tindakan dan perilaku hidup sehari-hari. Oleh karena itu ketika kita berdoa, kiranya kita selalu berdoa tidak hanya sebatas kata-kata indah namun dengan kesungguhan hati untuk dapat merasakan kehadiran-Nya senantiasa.