Khotbah Topikal

Aku Selalu Hadir untukmu

Setelah lama berpikir, akhirnya dia berjalan ke posisi yang diyakininya sebagai ruang kelas anaknya, yaitu di sudut kanan belakang gedung yang sudah rata dengan tanah itu. Ia mencari linggis, lalu mulai menggali reruntuhan gedung itu.  Sementara beberapa orang tua murid lainnya berdiri menangis, menepuk-nepuk dada mereka, dan berkata dengan lirih, “Anakku…anakku…!”

Beberapa orang tua murid dan para relawan yang ada di sana berusaha menarik pria itu untuk keluar dari atas puing-puing tersebut. “Pak, menjauhlah dari sana, karena itu bisa membahayakanmu. Nanti kami yang akan membereskannya,” kata petugas yang ada di lokasi tersebut.  Tetapi Bapak itu justru berkata: “Apakah Anda mau membantu saya sekarang?” tanya pria itu, tetapi petugas itu tidak menjawab pertanyaannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *