Renungan Berjalan bersama Tuhan

Kasih Seorang Sahabat

Kasih Seorang Sahabat

Oleh: Pdt. Nathanael Channing

“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17)

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita sering mendengar ungkapan, “Seorang tetangga bisa menjadi saudara, bahkan melebihi saudara.” Ada benarnya ungkapan ini. Tetangga saya sudah tidak serumah dengan anak-anaknya. Anak-anaknya. Anak-anaknya pindah karena memiliki pekerjaan di luar kota dan ada yang pindah ke luar negeri karena sudah berumah tangga sendiri. Dengan demikian, orangtua tersebut sekarang tinggal berdua saja di rumah. Jika mengalami sesuatu yang membutuhkan pertolongan, pasti sang tetangga yang lebih dahulu bertindak. Tidak peduli siang, malam, atau pagi dini hari, jika butuh bantuan, mereka tidak sungkan untuk menelepon atau mengetuk pintu sang tetangga. Di lain pihak, tetangganya juga tidak pernah merasa keberatan. Mereka siap sedia kapan pun dibutuhkan, bahkan ketika harus merelakan waktu tidurnya di malam hari. Semua dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh sukacita. Pertolongan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bahkan sang tetangga memberikan penghiburan, kekuatan, dorongan, dan semangat untuk mengatasi segala beban yang dialami mereka. Bukan satu atau dua kali pertolongan yang dimintanya, namun setiap kali dibutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *