Kembali Berkarya
Kejadian 16:1-16
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
Realitas hidup yang dihadapi seseorang kerap kali membuatnya tidak tahan menghadapi penderitaan. Penderitaan dalam wujud perkataan, misalnya mendapatkan hinaan, ejekan, celaan. Penderitaan dalam wujud tindakan fisik, misalnya pukulan, siksaan, sakit penyakit, atau kesulitan ekonomi.
Pada zaman Abram, para budak mengalami penindasan, penderitaan, dan tidak mempunyai hak untuk membela diri. Budak pada masa itu benar-benar tidak berharga. Pengalaman serupa terjadi antara Sarai dan Hagar, sang budak. Hubungan mereka tak lagi harmonis semenjak Hagar mengandung bagi Abram. Hagar mulai menghina Sarai sehingga Sarai merasa tidak tahan akan keberadaan Hagar. Abram tidak bisa berbuat banyak atas permasalahan ini sehingga ia menyerahkan kekuasaan sepenuhnya kepada Sarai, mengingat Hagar adalah hamba Sarai. Permasalahan pun tak selesai. Sarai menindas Hagar hingga ia melarikan diri. Kehausan dan kondisi sekarat harus dialaminya dalam pelarian di padang pasir. Di tengah-tengah keputusasaan dan nihilnya harapan, datanglah malaikat Tuhan menghampiri Hagar.