Khotbah Perjanjian Baru

The Power of Jesus’ Name

 

Ilustrasi 

Saudara-saudara, ada seorang pemuda gereja yang gelisah dan takut karena ada tumor dalam lehernya.  Dokter berkata bahwa tumor itu harus segera diangkat, kalau tidak maka bisa membesar dan menabrak tenggorokannya.  Proses pernafasan dapat terhambat karena hal itu dan ujung-ujungnya berakhir pada kematian.  Namun Saudara-saudara, biaya untuk operasi tidaklah sedikit, apalagi tidak ada yang menjamin bahwa operasi akan berhasil 100%.  Ibu dari pemuda ini semakin takut, karena beberapa waktu sebelumnya ada seorang tetangga yang dioperasi dengan kasus yang serupa namun tidak sembuh, justru pulang hanya tinggal nama.  Kondisi mereka saat itu sama sekali tidak ada biaya yang dapat diperjuangkan.  Sedangkan pemuda ini sangat membutuhkan kesembuhan.  Mereka dalam keadaan yang sangat terjepit maka ibunya berkata, “Nak, tidak ada hal yang dapat kita lakukan.  Sekarang serahkanlah saja pada Tuhan, biar kehendak Tuhan yang jadi.”

Lalu Saudara-saudara, Pemuda ini diajak oleh ibu pendetanya untuk berdoa meminta kesembuhan.  Selain doa pribadi, mereka punya proyek untuk berdoa bersama setiap hari digereja, disertai puasa.  Setelah selesai doa bersama, ibu pendeta ini biasanya mengecek leher pemuda itu.  Pada awal masa doa itu, hati pemuda tersebut masih gelisah, gentar, bingung dan takut mati.  Namun melalui segala proses, akhirnya hati pemuda ini berada pada satu titik dimana ia percaya penuh kepada Tuhan. Ia berserah kepada kehendak Tuhan dan menaruh segala harapannya dengan terus beriman.  Ia tidak fokus lagi dengan penyakitnya yang seakan-akan mustahil sembuh namun ia hanya fokus kepada kuasa nama Tuhan.  Saudara-saudara, Pemuda dan ibu pendeta ini berdoa bukan hanya dengan sekedar mengucapkan, “dalam nama Yesus” diluar kepada saja, tetapi dengan segenap hati dan jiwanya, mereka menaruh harapan kepastian dalam nama Yesus.  Lalu suatu kali saat mereka berdoa, pemuda ini merasakan ada suatu kuasa yang bekerja pada lehernya.  Selesai berdoa, ibu pendeta kembali mengecek keadaan leher pemuda itu, dan apa yang terjadi? Ibu pendeta itu berkata sambil kaget, “Loh, Nak, sudah tidak ada lagi benjolan dilehermu, iya benar”.  Setelah dicek ke dokter, memang benar, bahwa tumor itu telah terangkat.  Wah, pemuda ini gembiranya luar biasa Saudara-saudara, ia merasakan secara pribadi kuasa nama Yesus bekerja menyembuhkannya saat ia percaya dan Tuhan menyatakan kehendak-Nya.

 

Aplikasi

Saudara-saudara, adakah perkara yang tidak bisa dikerjakan oleh kuasa nama Yesus? Kuasa nama Yesus tidak terbatas, bukan hanya pada menyembuhkan penyakit, Nama-Nya sanggup melakukan segala perkara termasuk menjawab pergumulan hidup kita, merubah hidup orang, dll.  Namun, bagaimanakah dengan kita? Ketika kita berkata, “Tuhan, aku butuh sembuh; Tuhan, aku butuh solusi dari persoalan hidupku yang ini dan itu”, apakah kita telah memiliki sikap hati yang benar yaitu percaya penuh kepada-Nya?  Saudara-saudara, percaya itu artinya menaruh pengharapan dan iman yang pasti walaupun berada dalam ketidakpastian, percaya artinya tidak kuatir, percaya artinya berserah penuh kepada kehendak Tuhan, percaya artinya yakin tanpa keraguan akan kuasa Tuhan yang sanggup melakukan apapun.  Saudara-saudara, apakah yang seharusnya menjadi fokus kita? Apakah pada penyakit yang tidak sembuh-sembuh, masalah tidak selesai-selesai, jalan keluar sudah buntu, dll? Tentu tidak.  Namun Saudara-saudara, marilah kita fokus untuk percaya akan nama Tuhan yang benar-benar memiliki kuasa sehingga ketika kita berdoa dan menyebutkan, “dalam nama Yesus”, kita tidak menyebutkannya di luar kepala saja namun dengan segenap hati dan jiwa kita, kita percaya, mengandalkan dan berserah penuh akan kuasa  nama-Nya.

Saudara-saudara, nama Yesus sanggup melakukan perkara yang spektakuler seperti kesembuhan orang lumpuh tadi, nama-Nya pun sanggup melakukan hal yang sama dalam hidup kita.  Ketika kita menjadi milik Tuhan dan Tuhan adalah miliki kita, kita diberi kuasa dalam nama-Nya.  Saudara-saudara, biarkan nama itu memiliki arti yang besar dalam hati kita dan mempercayai kuasa Nama tersebut dalam segala aspek kehidupan kita termasuk dalam segala pergumulan hati kita.

Karena dengan kita percaya, kita bukan hanya mendengar dari orang lain bahwa nama Yesus itu berkuasa, tetapi kita sendiri dapat melihat dan merasakan bahwa nama Yesus berkuasa, seperti apa yang dirasakan orang lumpuh tadi.

 

(2) Menyaksikan kuasa nama Yesus (ayat 8-10).

 

Penjelasan

Saudara-saudara, setelah kejadian ajaib nyata atas orang lumpuh itu, apa yang terjadi selanjutnya?  Apakah orang-orang yang menyaksikan hal tersebut hanya berkata dengan ekspresi yang biasa, “ow, orang lumpuh yang itu sudah sembuh?” Tidak.  Mereka sebelumnya sudah kenal betul siapa si lumpuh itu dan bagaimana keadaannya. Bisa jadi, orang-orang itu dulu menilai orang lumpuh tersebut seperti ini, “oh, orang lumpuh ini? Ya sudahlah, namanya saja lumpuh sejak lahir, cacat gak bisa ngapa-ngapain, mungkin bakal mengemis seumur hidup, kasihan sih, tapi pasrah ajalah, trima nasib.”    Tetapi Saudara-saudara, saat mujizat itu nyata di depan mata mereka bahwa orang lumpuh ini menjadi sembuh, ayat 10 menjelaskan ekspresi mereka dengan dua kata: tercengang dan takjub.

Saudara-saudara, bahasa asli dari kedua kata tersebut adalah qambouj kai ekstasewj.. Kombinasi kedua kata ini menunjukkan dampak emosi yang hebat akibat pengalaman yang dialami seseorang.  Saudara-saudara, seandainya kita disana dan melihat kejadian tersebut, mungkin kita hanya bisa melotot, diam terpaku, terheran-heran atau tidak dapat berkata-kata lagi.  Juga mungkin satu sama lain akan diskusi, “Eh orang yang lompat dan nyanyi itu bener orang yang lumpuh tadi? sekarang kok bisa jalan dan lompat ya??” Saudara-saudara, kejadian tersebut memiliki daya tarik yang besar dan menjadi pusat perhatian orang-orang yang menyaksikannya.  Hal ini karena mereka kagum dan terpesona melihat bagaimana Allah menyatakan kuasa nama Yesus melalui Petrus dan orang yang lumpuh itu. Saudara-saudara, Petrus dan orang lumpuh tersebut menjadi saksi yang dijadikan alat oleh Tuhan untuk menyatakan kebesaran kuasa nama Yesus.

 

Ilustrasi

(Menampilkan foto/video) Saudara-saudara, beberapa tahuan yang lalu kita mendengar ada seorang anak SD yang memiliki batu sakti untuk dapat menyembuhkan berbagai penyakit.  Siapa SS? Namanya adalah Ponari. Menurut berita yang beredar, penghasilannya dapat mencapai 1M perbulan karena orang yang datang padanya untuk berobat mencapai jumlah ribuan.  Lalu saya berpikir: mengapa Ponari sampai sedemikian terkenal? Ternyata hal itu karena orang banyak bersaksi dari mulut ke mulut untuk menyampaikan kabar bahwa batu Ponari itu sakti.  Bahkan mereka sampai menulis kabar di internet, menyiarkan di TV, radio, dlsb sehingga banyak orang menjadi tahu.  Saudara-saudara, bukankah nama Yesus yang kita miliki punya kuasa yang jauh lebih besar dari Ponari? Bagaimana orang lain dapat tahu bahwa Nama itu berkuasa kalau kita tidak bersaksi kepada mereka? Saudara-saudara, cerita pemuda yang sembuh dari tumornya tadi adalah kesaksian dari ayah saya sendiri.  Ketika saya mendengar hal itu, sempat membuat saya termenung. Kesaksian tersebut sungguh menjadi berkat dan membuat saya mengerti bahwa kuasa Nama Yesus bukan hanya terjadi dalam Alkitab saja tetapi bekerja nyata dalam kehidupan ini. Yang saya tahu ayah saya tidak hanya bersaksi kepada saya, ia juga bersaksi kepada orang-orang lain.

 

Aplikasi

Saudara-saudara,  Bukan hanya Petrus dan orang lumpuh dalam Alkitab saja yang dapat dijadikan alat oleh Tuhan untuk mewartakan kebesaran kuasa nama Yesus.  Kita pun dapat menjadi saksi seperti mereka.  Bahkan hal itu seharusnya menjadi bagian kita ketika kita menjadi anak-Nya dan diberi kuasa dalam nama-Nya, apalagi ketika kita melihat atau merasakan kuasa nama Yesus secara pribadi.  Ini adalah tugas yang mulia.  Bagaimana caranya? Macam-macam SS: bisa melalui doa kita, kesaksian kita, atau melalui percaya dan pengandalan hidup kita akan kuasa-Nya.  Saudara-saudara, ada banyak orang yang berada di sekitar kita: keluarga, sahabat, rekan kerja, dll. Nyatakanlah kepada mereka baik itu yang seiman ataupun yang bukan, bahwa nama Yesus itu berkuasa melalui kesaksian hidup kita.  Dengan demikian, bukan hanya kita yang merasakan bahwa nama Yesus itu berkuasa namun biarkanlah mereka juga dapattercengang dan takjub kepada Dia.

 

Penutup

Saudara-saudara, Allah telah menyatakan dengan jelas kepada kita bahwa nama Yesus itu berkuasa.  Biarkan nama yang Agung itu memiliki arti yang besar dalam hati kita sehingga kita terus percaya akan kuasa Nama itu dan kitapun dapat melihat serta merasakan kebesaran kuasa nama-Nya.  Dan yang tidak boleh ketinggalan, kita memiliki tugas yang mulia untuk memamerkan kuasa Nama Yesus kepada orang lain melalui kesaksian kita, sehingga mereka dapat tahu terlebih-lebih kagum akan kebesaran nama Yesus.

Saudara-saudara, kabar ini adalah kabar indah yang mengandung sukacita besar di dalamnya.  Bukankah satu kebahagiaan ketika kita dapat percaya dan merasakan kuasa nama Yesus, apalagi menjadi alat untuk bersaksi oleh-Nya? Allah menanti kita meresponi dan menghidupi kabar sukacita ini.  Oleh karena itu, mari kita belajar untuk melakukannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *