Bekerja sebagai Bukti Kasih
Mazmur 103:1-22
Oleh: Pdt. Nathanael Channing
Pak Karyo terbiasa bangun sekitar pukul 4 atau 5 pagi. Demikian juga dengan bu Yogi, istri tercintanya. Begitu bangun, mereka mulai bekerja. Sang istri memasak air, menanak nasi, dan menghangatkan lauk pauk untuk sarapan pagi bagi anak-anak dan suaminya. Sedangkan sang suami menyiapkan pekerjaan yang akan dilakukannya hari itu. Semua kegiatan itu dilakukan setelah mereka bersaat teduh bersama. Kebiasaan itu ditumbuhkan setelah mereka menikah. Oleh karena sebelumnya mereka tidak pernah menjalani kebiasaan itu, maka pada awalnya semuanya terasa sulit. Tetapi sesudah terbiasa, mereka bersama-sama menikmati pola hidup yang demikian—pagi hari bangun untuk mempersiapkan pekerjaan hari itu dan kemudian bekerja sepanjang hari sampai sore. Ketika matahari mulai terbenam, mereka juga beranjak dari pekerjaannya untuk kembali ke rumah. Setiap hari mereka jalani tanpa bersungut-sungut. Tidak tampak beban yang berat. Mereka berangkat kerja dengan penuh sukacita. Pujian yang sering menghantar mereka bekerja adalah “Hari ini harinya Tuhan ….” Dengan penuh percaya diri mereka berangkat bekerja untuk berkarya karena hari itu adalah harinya Tuhan, dan mereka benar-benar bertanggung jawab terhadap harinya Tuhan.