Renungan Berjalan bersama Tuhan

Kemalasan dan Kelambanan

Kemalasan dan Kelambanan

Oleh: Pdt. Nathanael Channing

“Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar” (Amsal 19:15)

Menjelang akhir tahun atau awal tahun atau ketika kita menjumpai orang-orang yang supersibuk, kita sering mendengar kata-kata, “Duuh, rasanya aku terus kekurangan waktu, kalau ada hari ke-8 betapa enaknya ….” atau “Andai kata jam itu bisa ditambah, bukan 24 jam tetapi 28 jam sehari … wow betapa enaknya.” Mengapa demikian? Karena banyak pekerjaan yang belum dapat diselesaikan dengan tuntas. Bahkan kerja pun dijalani sampai larut malam dan baru pada dini hari sekitar pk. 00.30 kita dapat membaringkan tubuh, tidur lelap. Itulah orang yang supersibuk, yang sibuk karena pekerjaannya, belum lagi ditambah tuntutan kebutuhan keluarga, yakni kebersamaan suami istri, kerbersamaan dengan anak-anak dan orangtua kita. Kadang kala hal-hal itu tidak tersentuh dalam kehidupan kita sehari-hari. Itulah sebabnya dibutuhkan 28 jam sehari atau hari ke-8. Namun, kalau jam dan hari tambahan itu ada … kita pasti tetap akan berkata, “Aku kekurangan waktu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *