Khotbah Perjanjian Baru, Khotbah Perjanjian Lama

Doa dan Puasa : Apa yang Diajarkan Alkitab?

Ada beberapa Gereja sering kali menyerukan agar anggota jemaat melakukan doa dan puasa. Hal itu diserukan karena berkaitan dengan sitauasi dan kondisi yang sulit, yang sedang dalam keprihatinan bahkan dalam suasana yang mengkawatirkan.

Di dalam benak pergumulan saya, kalau doa puasa itu menjadi bagian dalam kehidupan iman kita, mengapa harus ada seruan dan peringatan untuk melakukannya? Bukankah itu suatu tanda yang sebenarnya belum menjadi bagian dari kehidupan iman kita atau kita sudah melupakannya?

Apa DOA dan PUASA itu? Apakah Doa dan Puasa itu menjadi bagian dalam kehidupan iman kita atau tidak? Apakah juga menjadi ciri kehidupan Gereja atau tidak?

Ketika kita melihat kebenaran Firman Tuhan, maka jelas bahwa Doa dan Puasa merupakan bagian dari kehidupan iman kita. Bahkan Doa dan Puasa merupakan perintah Tuhan bagi umat-Nya dalam proses pertumbuhan iman dan pengenalan akan kehendak Allah. Ada beberapa ayat yang dapat menjadi dasar kehidupan Doa dan Puasa

1. Doa dan Puasa merupakan perintah Tuhan, di mana umat-Nya dipanggil untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan. Di mana pada saat itu kita mohon pengampunan dosa dan anugerah pengampunan-Nya. (Imamat 16:29-31).

Konteks dalam kitab Imamat mengenai Hari Raya Pendamaian, sebagai hari yang kudus. Tuhan berfirman: “Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan , baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengah kamu. Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu dihadapan Tuhan. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *